Dilamun Ombak
"Tatkala senja kita pernah bercengkrama Bercerita tentang cinta dan kerinduan Namun saat senja jua kau ucapkan kata yang tak lagi mampu diterima oleh jiwa Terlalu banyak kenangan antara kau dan aku disela Tuhan menjinggakan semesta Hingga langit pun terbakar karena bersentuhan dengan mentari di ufuk barat sana" Puan, kopi kesukaanmu telah kesudahkan. Nikmatilah!!! Sembari kau nikmati, bolehkah aku duhai puan menyelingi jamuan kopimu dengan sebuah obrolan? Jika engkau tak mengizinkan, maka tidak jadi masalah. Karena mungkin segala apa yang nanti terucap akan menambah rasa asam pahit di arabica mu. Namun jika itu tak jadi masalah untukmu, maka nikmati jua segala rasa pahit dalam jamuan kopimu ini Kita telah berlayar beribu hari lamanya, terombang-ambing di tengah samudera. Tak jarang sampan kita hampir dibalikkan gelombang Ribuan hari lamanya kita di lamun-lamun ombak. Dalam sibukku menahkodai sampan ini, tanpa sadar ternyata engkau telah menemukan tanah tepi di