Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Dilamun Ombak

Gambar
"Tatkala senja kita pernah bercengkrama Bercerita tentang cinta dan kerinduan Namun saat senja jua kau ucapkan kata yang tak lagi mampu diterima oleh jiwa Terlalu banyak kenangan antara kau dan aku disela Tuhan menjinggakan semesta Hingga langit pun terbakar karena bersentuhan dengan mentari di ufuk barat sana" Puan, kopi kesukaanmu telah kesudahkan. Nikmatilah!!! Sembari kau nikmati, bolehkah aku duhai puan menyelingi jamuan kopimu dengan sebuah obrolan? Jika engkau tak mengizinkan, maka tidak jadi masalah. Karena mungkin segala apa yang nanti terucap akan menambah rasa asam pahit di arabica mu. Namun jika itu tak jadi masalah untukmu, maka nikmati jua segala rasa pahit dalam jamuan kopimu ini Kita telah berlayar beribu hari lamanya, terombang-ambing di tengah samudera. Tak jarang sampan kita hampir dibalikkan gelombang Ribuan hari lamanya kita di lamun-lamun ombak. Dalam sibukku menahkodai sampan ini, tanpa sadar ternyata engkau telah menemukan tanah tepi di

Selamat Datang Sayang

"Mega yang kelabu perlahan menelan sang badar, Ia tak lagi mampu menyinari malam yang kelabu. Aaaah, sungguh malang!!!" Selamat Datang, ^_^ Sebelumnya, mungkin lebih baik memperkenalkan diri sebab kata orang, tak kenal kenal maka tak sayang disini aku akan memperkenalkan diriku dengan nama "Sayang", semoga kalian terbiasa Aku hanyalah lelaki biasa yang berkelana dalam pencarian tulang rusuknya. Aku percaya cinta itu adalah energi tarik menarik dari jiwa. Jika cinta tak terjadi hari ini maka selamanya tidak akan ada yang namanya cinta. Jika sang tubuh telah menemukan bagian tubuhnya yang hilang "tulang rusuk", maka tak ada lagi kata kita sebab yang tersisa hanyalah aku dalam bentuk nan tunggal. Diary ini aku ciptakan sebagai bentuk perjalanan seorang pujangga menapaki setiap langkah relik cintanya. Bukan bermaksud meratapi ataupun menyesali, tapi langkah penuh duka dan suka itu terlalu manis untuk aku simpan sendiri. Melalui diary ini akan